1. GANGGUAN
INSOMNIA
Salah
satu dampak chatting bagi remaja adalah gangguan tidur atau yang biasa disebut
dengan insomnia. Insomnia
ini muncul karena kebiasaan anak melakukan chatting pada malam hari dan
anak sering kali lupa waktu hingga chatting sampai pagi hari. Lalu pada siang
harinya ia menjadi mengantuk karena begadang semalaman untuk chatting. Karena
mengantuk anak pun tidur siang, lalu karena siang hari nya ia sudah tidur, di malam hari ia menjadi tidak mengantuk dan
untuk mengisi kekosongan waktunya ia akhirnya melakukan chatting kembali dan
berlanjut lagi sampai pagi hari. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, siklus
tidur anak menjadi berubah, kejadian ini yang dapat menimbulkan insomnia. Kurang tidur dapat berdampak buruk pada otak
anak, karena kurang tidur otak menjadi kekurangan oksigen dan anak menjadi
susah berkonsentrasi.
Oleh
karena itu sebaiknya kebiasaan ini dirubah, jangan langsung menghentikan begitu
saja. Kebiasaan ini dapat dirubah secara perlahan. Misalnya dengan cara merubah
kebiasaan chatting yang pada awalnya dilakukan pada malam hari menjadi pada
siang hari. Peran orang tua sangat penting, karena orang tua yang mengatur dan
mengizinkan kapan waktu yang tepat bagi anak untuk melakukan chatting. Misalnya
orang tua hanya mengizinkan main komputer pada siang hari . Dan malamnya orang
tua menyuruh anak untuk mengganti kebiasaan chattingnya dengan belajar. Dan
orang tua juga yang menentukan jam malam anak untuk melakukan kegiatan tersebut
hingga tidak terus menerus sampai pagi hari. Dengan begitu kebiasaan anak yang
tadinya kecanduan chatting pada malam hari lama-kelamaan dapat berkurang.
Sudut Pandang
Menurut
kami anak remaja yang ketergantungan dengan chatting kurang baik karena dapat
menggangu kegiatan sekolahnya terutama dalam belajar, banyak tugas yang
terbengkalai karena lebih asik bermain chatting bahkan menanggap chatting lebih
penting dan belajar di nomor dua kan padahal tugas mereka lebih penting belajar
di bandingkan online chatting karna dengan keganggu belajarnya bahkan akan
menggau semua kegiatannya kesehatannya pergaulannya bahkan sampai ke gangguan
syaraf sensorik dan motoriknya. Lebih
baik kita melakukan hal-hal yang lebih berguna bagi diri sendiri atau bahkan
orang lain. Dengan cara membaca buku, menulis blog atau berjualan onlineshop.
Itulah kiat memakai internet dengan baik.
Dalam
chatting memungkinkan individu untuk membina silahturahmi dan berkomunikasi
dengan orang banyak yang tak terbatas. Menurut saya, mengenai dampak dari
chatting itu sendiri saya rasa tergantung dari penggunanya. Chatting bisa saja
bermanfaat bagi seseorang yang ingin memperluas pertemanan. Terkadang chatting
juga sebagai pengusir kejenuhan, kita bisa saling menyapa dengan orang-orang
melalui chatting. Tetapi tentu saja chatting juga mempunyai dampak buruknya
bagi kita. Kita bisa menghabiskan waktu sekian jam ketika sudah asyik. Salah
satu pengaruh buruk lainnya terkadang chatting digunakan sebagai sarana untuk
mengisolasi diri. Hal itu dapat terjadi karena ada seseorang yang menampilkan
kepribadian yang berbeda pada saat online dengan offline. Karena individu
tersebut tidak puas/suka terhadap dirinya sendiri (mungkin karena rasa minder,
malu, atau merasa tidak pantas), lantas menciptakan dan menampilkan kepribadian
yang lain sekali dari dirinya yang asli. Seringkali ia lebih suka pada
kepribadian hasil rekayasa yang baru karena tampak ideal baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar